๐ BimbinganIslam.com
Sabtu, 17 Jumฤdal Akhir 1437 H / 26 Maret 2016 M
๐ Materi Tematik: Meraih
Kemuliaan Dengan Berdakwah
➖➖➖➖➖➖➖
MERAIH KEMULIAAN DENGAN BERDAKWAH
Tahukah Anda apakah pekerjaan yang paling baik di muka bumi
ini? Boleh Anda jawab dengan berbagai alasannya, tetapi, Allฤh Subhฤnahu wa
Ta'ฤla telah menyebutkan dalam Al Qurฤn suatu pekerjaan yang paling mulia:
َูู
َْู
ุฃَุญْุณَُู ًَْูููุง ู
ِّู
َّู ุฏَุนَุง
ุฅَِูู ุงَِّููู َูุนَู
َِู ุตَุงِูุญًุง
ََููุงَู ุฅَِِّููู ู
َِู ุงْูู
ُุณِْูู
َِูู
“Dan siapakah yang lebih baik
perkataannya daripada orang yang menyeru kepada (ajaran) Allฤh, beramal sholih
dan ia berkata sesungguhnya aku termasuk orang-orang Islam”
(QS Fushilat: 33)
Dalam ayat tersebut jelas bahwa Allฤh menetapkan pekerjaan
dan perkataan terbaik adalah berdakwah di jalan Allฤh, mengingatkan manusia
kepada tujuan asal penciptaanNya, meneruskan risalah para rasul hingga sampai
pada manusia di penghujung zaman, dan mengajarkan manusia bahwa Allฤh telah
menciptakannya dan mengaturnya dengan perintah dan larangan.
Tetapi untuk meraih predikat terbaik tentu memerlukan
perjuangan dan pengorbanan. Pernahkah Anda melihat orang yang hidup mulia tanpa
melalui perjuangan ?
Begitu pula dalam berdakwah..
Diantara PERJUANGAN DALAM BERDAKWAH:
☑ MENDAPAT CELA'AN DAN EJEKAN
Tak jarang orang yang berdakwah mendapat celaan dan ejekan,
bahkan dituduh menyesatkan. Tapi tak perlu mundur, karena dulu Rasลซlullฤh
shallallฤhu 'alayhi wa sallam (pendakwah terbaik)pun, pernah dicap sebagai
orang yang gila dan orang yang menyesatkan.
Robi’ bin Abbad adDuali mengisahkan: “Saya melihat
Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam berdakwah dengan mendatangi pemukiman penduduk di Mina ketika musim haji,
sebelum Hijrah, dan berkata:
“Wahai manusia, sesungguhnya Allฤh
memerintahkan kalian untuk menyembahNya dan tidakmenyekutukanNya
sedikitpun."
Maka dibelakangnya ada seorang laki-laki yang selalu
mengikuti beliau dengan berkata: “Wahai manusia, sesungguhnya orang ini
memerintahkan kalian untuk meninggalkan agama nenek moyang kalian”.
Maka aku (Robi’) bertanya, "Siapakah laki-laki itu
?"
Dan dikatakan kepadaku, “Abu Lahab”.
☑ DISAKITI SECARA FISIK
Tak jarang orang yang berdakwah disakiti secara fisik,
bahkan diancam dibunuh, tapi itu belum seberapa.
Bukankah Allฤh mengisahkan dalam surat Yasin tentang seorang yang berdakwah agar kaumnya
mentauhidkan Allฤh dan mengikuti ajaran Rasul, sampai ia dibunuh oleh kaumnya?
Dan lihatlah bagaimana indahnya akhir kisah orang yang
berdakwah tersebut:
ููู ุงุฏุฎู ุงูุฌูุฉ ูุงู
ูุงููุช ููู
ู ูุนูู
ูู ุจู
ุง
ุบูุฑ ูู ุฑุจู ู
ุฌุนููู ู
ู ุงูู
ูุฑู
ูู
“Dan dikatakan kepadanya (setelah ia
dibunuh): “Masuklah ke dalam surga", ia berkata, ”Duhai, seandainya kaumku
mengetahui, mengapa Tuhanku mengampuniku dan menjadikan aku orang-orang yang
dimuliakan”
☑ MENINGGALKAN KENYAMANAN
Tak jarang orang yang berdakwah harus meninggalkan pekerjaan
yang mapan, kedudukan yang tinggi, dan kesenangan yang mungkin ia peroleh.
Tapi, bukankah dulu Mush’ab bin Umair, juru dakwah pilihan
Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam juga meninggalkan kedudukan dan segala
kemewahan yang pernah ia rasakan?
Pemuda bangsawan dengan segala kekayaan rela hidup penuh
dengan kemiskinan dan pakaian yang penuh tambalan, demi mempertahankan agama
dan menjadi pejuang dakwah Islam hingga syahid menjemputnya.
☑ MENGHABISKAN HARTA
Tak jarang orang yang berdakwah harus rela menghabiskan
sebagian hartanya, bahkan mungkin sebagian besar hartanya dan hidup dengan
kesederhanaan.
Tapi begitulah dakwah yang sejati. Mengorbankan harta untuk
dakwah, dan bukan berdakwah untuk mencari harta.
Lihatlah bagaimana Abu bakar telah menginfakkan seluruh
hartanya saat perang Tabuk, demi tegaknya dan tersebarnya syi’ar Islam.
Dikisahkan dari Hisyam Bin Said dari Zaid Bin Aslam dari
ayahnya, berkata: “Aku mendengar Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa
sallam memerintahkan kami untuk bershadaqah. Ketika itu bertepatan dengan
banyaknya hartaku, maka aku berkata: “Hari ini aku akan mengungguli Abu
Bakar dalam bersedekah, maka aku
infakkan setengah hartaku.
Maka Rasulullah bertanya kepadaku: “Apa yang engkau
tinggalkan untuk keluargamu?” aku menjawab: “Sebanyak yang aku infakkan”.
Kemudian datanglah Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu membawa
seluruh hartanya. Maka Rasulullah bertanya kepadanya: “Apa yang engkau
tinggalkan untuk keluargamu?” maka Abu Bakar menjawab: “Kutinggalkan untuk
mereka Allฤh dan RasulNya”.
Maka aku berkata: “Aku tidak akan pernah mengunggulimu dalam
segala hal selama-lamanya”.
☑ KEHILANGAN WAKTU BERSAMA KELUARGA
Tak jarang orang yang berdakwah harus kehilangan waktunya,
bahkan waktu bersama keluarganya.
Akan tetapi, cobalah perhatikan bagaimana Rasulullah tidak
pernah pelit waktu untuk berdakwah, sampai di antara waktu beliau yang sangat
padat, beliau masih meluangkan waktu untuk berdakwah kepada seorang anak Yahudi
yang sakit, dan beliau sangat bergembira ketika anak tersebut mengakhiri
hidupnya dengan ucapan dua kalimat syahadat.
☑ KEHILANGAN WAKTU UNTUK PRIBADI
Tak jarang orang yang berdakwah tidak bisa bersenang-senang
di dunia seperti kebanyakan orang, memiliki jadwal berlibur, berwisata kuliner,
atau merawat diri di salon.
Tetapi itulah konsekuensi dakwah. Konsekuensi menjadi
penerus para rasul, pekerjaan yang paling mulia dan hanya dapat dilalui dengan
perjuangan dan berletih-letih.
Tetapi ingatlah, wahai Anda yang sedang berada di jalan
dakwah, do’a Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam untuk Anda:
ูุถุฑ ุงููู ุงู
ุฑุฃ ุณู
ุน
ู
ูุงูุชู ูุจูุบูุง، ูุฑุจ ุญุงู
ู
ููู ุบูุฑ ูููู، ูุฑุจ
ุญุงู
ู ููู ุฅูู ู
ู
ูู ุฃููู ู
ูู
”Semoga Allฤh memberi kenikmatan dan
kebaikan kepada seseorang yang mendengarkan perkataanku (hadist), kemudian ia
menyampaikannya (kepada manusia), maka berapa banyak orang yang menyampaikan
fiqih padahal ia tidak menguasai dan berapa banyak orang yang menyampaikan
fiqih kepada yang lebih faham darinya”
(Hadist shahih riwayat Ibnu Majah)
Selamat Berdakwah!
✒Ditulis di tempat yang penuh kisah perjuangan dakwah
Madinatul Qur’an, Bogor
Ummu Sholih
___________
๐ฆDonasi Operasional &
Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004