Meskipun banyak orang yg lulusan tingkat SMA tapi masih banyak masyarakat dengan pikiran2 mereka yg lebih memilih golput saat pemilu. Dari dulu orang - orang yang golput alasannya cuma 1 "mau pemimpin nya siapa aja tetep gak ada perbedaan" dan kalimat ini selalu jadi dalil tidak memilih, padahal gaji mereka di atur politik, harga cabe, barang2, daging, biaya sekolah, transportasi di atur politik.
Perbedaan atau perkembangan sebuah wilayah kepemimpinan antara pemimpin yg sebelum dan sesudah itu bisa di liat dan ketahui. Nah, Masalahnya adalah seringkali masyarakat suka terbalik menganggap prestasi atau kesalahan antara pemimpin negara, provinsi, kabupaten bahkan desa.
Disini peran pemerintah atau lembaga2 tertentu harus menjelaskan bagian2 mana yg jadi domain kekuasaan presiden, gubernur, bupati atau kepala desa agar saat2 pemilu bisa jadi refrensi untuk memilih atau compare antar pemimpin sebelum dan sesudah dan juga sebagai informasi masyarakat setempat akan peran pemimpin nya atau minimal mencerdaskan dr pikiran2 negatif ttg seorang pemimpin dan meminimalisir golput kalo memang negara bener2 niat.
Dan yg paling penting tidak menyalahkan orang benar atau mengagungkan orang salah, tidak memfitnah pemimpin yg amanah, atau membela pemimpin yangg buat kebijakan menyusahkan rakyat. Ini cuma unek2 saya waktu ngopi kemaren sore tentang pemilu serentak 15 Februari 2017 nanti, dan baru saya tulis sekarang. Siapa pun Pemimpin kita nanti, jangan sampai merusak persaudaraan kita sebagai anak bangsa, jaga sportifitas dan pilih pemimpin dengan benar karena itu akan menentukan banyak hal termasuk kebutuhan kita 5 tahun kedepan dan terakhir semoga pemimpin yang terpilih nanti amanah dan tidak melupakan rakyat kecil yang bela2 berjalan jauh dan menunda pekerjaanya hanya untuk memberi suaranya.
Semoga negeri ini umumnya dan khususnya Kabupaten Bekasi menjadi maju, masyarakatnya sejahtera Berbudi pekerti serta berakhlak mulia
Semoga negeri ini umumnya dan khususnya Kabupaten Bekasi menjadi maju, masyarakatnya sejahtera Berbudi pekerti serta berakhlak mulia