KEUTAMAAN MEMBALAS KEBAIKAN
بسم الله الرحمن الرحيم
Kita sampai pada hadits terakhir pada Bāb Al-Birru Wa Ash-Shilah.
وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله تعالى عنهما: عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم قَالَ: "مَنِ اسْتَعاَذَكُمْ بِاللَّهِ فَأَعِيْذُوْهُ، وَمَنْ سَأَلَكُمْ بِاللَّهِ فَأَعْطُوْهُ، وَمَنْ أَتَى إِلَيْكُمْ مَعْرُوْفاً فَكَافِئُوْهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوْا فاَدْعُوْا لَهُ." أَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِيُّ.
Dari shahābat Ibnu
‘Umar Radhiyallāhu anhumā ia berkata: Dari Rasūlullāh Shallallāhu 'Alayhi Wasallam, Beliau
bersabda:
“Barangsiapa
yang memohon pertolongan kepada kalian dengan bertawasul (dengan menyebut nama
Allāh) maka
tolonglah dia. Dan barangsiapa yang meminta kepada kalian dengan menyebut nama
Allāh maka
penuhilah permintaannya. Dan barangsiapa yang berbuat baik kepada kalian maka
balaslah (kebaikan tersebut). Jika kalian tidak mendapati (apa yang bisa kalian
buat balas kebaikan tersebut) maka do'akanlah dia (orang yang berbuat baik
tersebut).”
(HR. Imam Baihaqi, hadist shahīh, dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan
Al-Hakim dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi rahimahullāh Ta'āla)