Contact Form

 
Bismillah...


Seperti yang lain aku juga memiliki sesuatu yang indah di masa lalu
saat dimana semua terasa bahagia, dan hari hari begitu sempurna
adanya harapan untuk waktu di perlambat, agar merasakan kebahagiaan ini tidak terlalu cepat
namun berbeda dengan yang lain, tak pernah aku berpikir untuk kembali merasakan masa itu
karena di balik masa masa indah itu, tersimpan banyak cobaan yang telah aku pun lalui.
tak mungkin bagiku untuk hanya merasakan satu kebahagian (meskipun itu begitu indah)
dengan kembali juga menjalani segala kesulitan di masa lalu (tanpa mengetahui jalan keluar sebelumnya).
tak perlu bagiku untuk memutar waktu, karena semua ini sudah dalam proses kehidupan
ok lah hari ini kita merindukan masa lalu,
tapi mungkin saja lusa kita akan bahagia karena tak jadi memutar waktu.
karena kita tak pernah tahu ada apa atau apa yang terjadi di balik tanjakan ini


catatan yang aku miliki, selama memperhatiikan perjuangan dari orang2 dan dunia ini, adalah:
banyaknya orang yang gagal bukan karena ia lemah dan tak mampu
tapi karena kurangnya sabar dan mudah menyerah
padahal ia hanya butuh satu langkah lagi untuk dapatkan apa yg ia mau
tapi ia lebih memilih berhenti dan kembali kemudian mencoba sesuatu yg baru dari awal
jadi jika cara bertarungnya seperti itu, kesimpulan saya orang2 seperti ini tidak akan menemukan apa yg ia cari
karena setiap kali ia hampir sampai ke tujuannya ia kembali dan kembali


jadi apa yang kita lakukan hanya bisa merasakan pahitnya perjuangan hidup
tanpa merasakan nikmatnya hasil atau indahnya sabar
inilah sikap2 yang harus kita rubah, jika ingin berhasil
proses pendewasaan harus berjalan di setiap lini hidup kita, dan semua harus berdampingan
kembali lagi, masa lalu bukanlah tujuan hidup kita.
karena Allah memberikan atau menjanjikan rizki, jodoh, dan maut adanya di masa depan
dan seandainya waktu benar2 bisa di putar, maka kita akan jadi orang yang terbelakang
karena di sisi lain, banyak orang termasuk teman2 kita telah jauh berada di depan.
jangan mengharapkan merasakan sesuatu yg telah lalu
dengan niat ingin merubah atau apalah


penyesalan itu pasti ada,
tapi toh tak sepantasnya kita terlarut olehnya
kerjakan apa yg masih bisa kita kerjakan, jadi kan apa yg terjadi dulu sebagai pelajaran
karena tak mungkin bagi kita untuk mengembalikan air mata ke dalam kelopak mata
mengembalikan bayi yang lahir ke dalam rahim, atau menaikan air hujan kembali ke atas langit.



-tetap semangat dan tetap istiqomah-

Cikarang 22 April 2014
PENULIS: Budi Setiawan

Total comment

Author

Unknown