Contact Form

 

JANGAN BERNAFSU INGIN JADI PENGUASA

Keterangan gambar atau photo

Assalamu'alaikum warahamatullahi wabarakatuh
Terkadang saya bingung mengapa begitu banyak orang – orang yang begitu bernafsu untuk menjadi penguasa bahkan tidak sedikit yang menggunakan cara2 curang seperti money politic, atau sampai hal2 aneh seperti datang ke beberapa dukun, faktor apa yang membuat mereka begitu berani dan bersemangat memilih jadi penguasa atau pemimpin. Benarkah apa yang sering di ucapakan selama ini untuk mensejahterahkan masyarakat benar - benar datang dari hati ? Atau ada niat –niat lain yang hanya dia dan Allah yang tahu, wallahu a’alam. Apa pun itu satu hal yang pasti semua yang kita lakukan akan di mintai pertanggung jawabannya di hadapan Allah, semua tanpa terkecuali.


Allah Ta'ala berfirman:

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?
(QS. Qiyamah: 36)

كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, (QS. Al-Muddassir: 38)

بَلِ الْإِنْسَانُ عَلَىٰ نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ
Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, (Surat Al-Qiyamah Ayat 14)
 
Jadi ada masa dimana semua hal yang kita lakukan di dunia ini akan di mintai pertanggung jawabannya, bahkan jangankan sesuatu yang telah di lakukan dengan secara sembunyi - sembunyi, niat atau rencana di dalam hati saja tentang apa yang nanti mau di kerjakan pun Allah bisa dan telah ketahui karena sifat Allah yang maha tahu.

Allah Ta'ala berfirman:

يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
(Q.S. At-Taghaabun : 4)

 أَمْ يَحْسَبُونَ أَنَّا لَا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ بَلَى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُونَ
Artinya: “Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka?  Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.” (QS. Az Zukhruf: 80)

Lalu apa hukuman bagi orang yang mengingkari janjinya???

Janji memang ringan diucapkan namun tidak banyak dari kita yang mampu menepatinya, kita yang secara pribadi saja sering kali tidak menepati janji atau mungkin suka berbohong saat hari H janji tersebut, apalagi jika konteksnya adalah seorang penguasa atau pemimpin. Dimana ia mengatur dan mengelola rakyat, uang dan aset2 daerah untuk kemaslahatan orang banyak, yang kemungkinan lalai dan tergoda begitu besar. Semoga negeri kita di berikan pemimpin yang shaleh dan amanah serta bertanggung jawab aamiin,

Lalu bagaimana jika janji tersebut tidak terpenuhi entah karena janji itu sendiri yang begitu terlalu tinggi, atau janji itu biasa saja namun memang tidak ada niat untuk menepatinya atau bahkan memang sengaja mengiming-imingkan janji atas nama Allah dan berniat tidak menepatinya hanya karena membutuhkan banyak dukungan wallahu A’lam. Sebagai seorang muslim wajib hukumnya untuk menepati apa yang telah ia janjikan, karena bukan hanya di catat oleh malaikat Allah, janji yang tak di tepati juga memiliki hukuman yang dahsyat karena masuk dalam kategori orang munafik.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda orang munafik itu tiga apabila ia berucap berdusta, jika membuat janji berdusta, dan jika dipercayai mengkhianati” (HR Al-Bukhari, Kitab Iman, Bab Tanda-tanda Orang Munafik, no. 33 dan Muslim, Kitab Iman, Bab Penjelasan Sifat-Sifat Orang Munafik, no. 59).

Padahal janji adalah hutang dan Allah telah menegaskan untuk berhati – hati lalu kemudian menepati janjimu dan Rasulullah pun menegaskan di dalam hadistnya bagi siapa saja yang di amanahi untuk untuk mengurusi umat, lalu ia melalaikannya lalu Rasulullah mendoakan agar di repotkan si pemimpin tersebut Baca juga: PEMIMPIN YANG MEMPERSULIT RAKYATNYA

Allah Ta'ala berfirman:
وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُوْلاً
Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (Al-Isra`: 34)

وَأَوْفُواْ بِعَهْدِ اللّهِ إِذَا عَاهَدتُّمْ وَلاَ تَنقُضُواْ الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (QS. 16:91)


Di saat itu, semua yang kita lakukan di dunia ini akan di pertanya kan langsung di hadapan Allah, dan semua organ yang di miliki selama di dunia untuk membantah dan menutup – nutupi kebohongan kita tidak akan berfungsi seperti biasanya. Mulut akan di kunci tidak akan lagi bisa berbohong dan memberikan kesaksian palsu,
..

Allah SWT berfirman,


إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا﴿٥٨﴾

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’: 58)

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alahi wa sallam bersabda,

مَنْ أَخْفَرَ مُسْلِمًا ، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ، لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلا عَدْلٌ  
( رواه البخاري، رقم 1870 و مسلم، رقم  1370)

"Barangsiapa yang tidak menepati janji seorang muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan."
(HR. Bukhari, 1870 dan Muslim, 1370) 

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma dari Rasulullah sallallahu’alaihi wa salam bersabda,

إِنَّ الْغَادِرَ يَنْصِبُ اللَّهُ لَهُ لِوَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ أَلَا هَذِهِ غَدْرَةُ فُلَانٍ (رواه البخاري، رقم 6178، و مسلم، رقم 1735)

"Sungguh, Allah akan tancapkan bendera bagi orang yang berkhianat di hari kiamat. Lalu dikatakan: ‘Ketahuilah ini adalah pengkhianatan di fulan." (HR. Bukhari, no. 6178, dan Muslim, no. 1735)

Jadi sangat berat sekali tanggung jawab yang di emban oleh seorang pemimpin, selain harus adil dalam menerapkan hukum di dalam pemerintahannya tanpa pandang bulu pemimpin juga harus menepati janji yang di buatnya saat kampanye dimana jika dia ingkar hukuman Allah siap menantinya yang kemudian nanti akan memperpanjang urusan di alam akhirat, dan masih banyak lagi yang tentunya tidak sembarangan orang bisa mengembannya atau mau untuk mengembannya jadi jangan JANGAN BERNAFSU INGIN JADI PENGUASA karena beratnya tanggung jawab di akhirat nanti, jangan hanya karena melihat gajinya, wibawa serta kekuasaannya lalu melupakan esensi dari tugas seorang pemimpin.
 
Sebagai penutup saya yang hanya seorang manusia biasa seperti para pembaca sekalian yang tak luput dari dosa, yang entah itu di sengaja atau tidak hanya berpesan untuk semua para calon pemimpin yang sekarang mengikuti kompetisi pemilu jika nanti terpilih, untuk kembali memahami apa yang telah di ucapkan di panggung politik, lalu meluruskan niat, dan mengingat serta melaksanakan janji2 tersebut. Untuk yang tidak berhasil, jangan kecewa mungkin itu cara Allah untuk menyelamatkan akhiratmu dari dosa atas janji dan tanggung jawabmu yang tak mampu di penuhi jika kau terpilih.
Kurang lebihnya saya mohon maaf,,


Wassalam.

Oleh:M. Budi Setiawan

Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply