Contact Form

 

INSYAALLAH SEMUA MUDAH (Asal Tahu Kuncinya) PART 2

Bismillh…

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Catatan sebelumnya kita sudah ngebahas tentang persiapan kita dalam menghadapi cobaan (kita sama2 belajar), belajar mengerti masalah, dan mengolahnya menjadi hal yang bisa mengantarkan kita lebih dekat dengan Allah. Jadi apa pun yang terjadi dengan kita percayalah semua itu bukanlah niat Allah untuk mempersulit hidup kita. Karena cara pikir manusia itu tidak sama dengan Allah,
mungkin jika ada masalah yang terjadi kita mikirnya ini jelek, kenapa harus begini si ya Allah??? (seringkan kita bertanya seperti itu??? Hmmh, ayoooh). ada satu kalimat yang begitu saya ingat, entah itu dari siapa (lupa) hhe..
Kalimat begini:

“sebuah ombak yang tenang tidak akan menciptakan pelaut yang tanggguh”,

Bisa di logika kan sendirikan??? Hmmh, yang namanya ujian tujuannya memang adalah untuk mengasah diri, sudah sejauh mana kita???, contoh puasa ramadhan dll. Jadi ujian itu proses atau tahapan dalam diri seseorang untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi, dan membedakan pribadi yg tangguh dengan yg lainnya.
Firman Allah subhanahu wata a’la ;  

Al-Ankabut : (29 ayat 2-3):
Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan : “kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi ?
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang sebelum mereka dan benar- benar Allah mangetahui orang-orang yang benar dan mengetahui pula orang- orang yang dusta.

Atau Firman Allah dalam surat Al-Anbiya (21 ayat 35):

Dan kami akan uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan dan kepada kamilah kalian kembali.

Ujian Allah swt dengan nikmat harta kekayaan dan berbagai kesenangan, pada hakikatnya lebih berat dari pada ujian dengan bencana, siksaan dan lain-lain.

Hidup itu mudah saja (bagi yang tahu kuncinya), yang buat sulit selama ini karena kita yang terlalu cepat menyerah. Anehnya kita menyerah di saat2 kita mau berhasil (catatan selanjutnya nanti pembahasan arti keberhasilan). Kita insyallah punya waktu 24 jam/harinya dan di sela2 itu kita harus selalu menyisipkan waktu untuk berpikir, merenung, dan mengingat kembali apa yang telah kita lakukan per harinya (muhasabah). Disaat itu kita pun banyak menemukan waktu yang kita habiskan dengan percuma, jika di pikir2 kita harusnya bisa lebih baik menggunakan waktu. Karena ia begitu mahal, sekali ia datang maka ia tidak akan kembali. Ia akan terus berjalan dan tidak ada manusia yang mampu menahan atau menghentikan jalannya.
Ia (waktu) tidak akan melihat kiri atau kanan apalagi belakang, berjalan terus meskipun pelan, namun kita hanya menjadi penonton melihatnya berjalan tanpa di sadari ternyata ia telah jauh,,,

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS: Maryam :59).

#Jika kita teliti lebih dalam ini hanya sedikit masalah waktu, nggak percaya???

yuk kita bahas sedikit dengan beberapa hal yang sudah saya amati  tentang kehidupan di sekitar kita. Dalam al-Qur’an Allah memberitahukan jika setiap cobaan selalu di barengi dengan jalan keluarnyan itu 1 (satu). Yang kedua Allah tidak menyuruh kita untuk berpikir sampai pusing memikirkan jalan keluar masalah hidup kita, tapi Allah hanya menyuruh kita untuk shalat dan sabar..  Sayangya tadi kita menyerah di saat2 kita mau berhasil, nah disini juga di butuhkan yg namanya istiqomah.

#Terus hubungannya dengan waktu apa???

Kalimat sebelumnya (Allah tidak menyuruh kita untuk berpikir sampai pusing memikirkan jalan keluar dst.). dengan datangnya cobaan kita harus sabar menghadapinya, sampai jalan keluar (waktu) yg Allah janjikan itu datang. Ibaratnya seperti ini, pagi hanya akan datang ketika matahari muncul, maka jika belum datang waktunya matahari maka belum bisa di katakan pagi. Ini semua bukanlah hal yang wajar atau biasa, tapi ini terjadi karena waktu yang Allah tetapkan untuk matahari

Sedikit nasihat dari blog tetangga,
Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para mahasiswanya: “Seberapa berat menurut anda kira-kira segelas air ini?” Para mahasiswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. “Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama saya memegangnya,” kata Covey. “Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.”
Sudah terjawabkan kenapa waktu…

#Terus bisakah kita meminta untuk di percepat waktunya???

Tidak bisa!!! Kenapa???
Ini dalilnya: Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan(datangnya).
Surah At Thur ayat 48  : Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri”

Sesungguhnya Ruhul-Qudus menghembuskan diri ke dalam diriny. Bahwa suatu jiwa sama sekali tidak akan mati hingga di sempurnakan rizkinya. Maka bertakwalah kepada Allah, baguskanlah dalam meminta, 'n janganlah kalian menganggap lamban datangnya rizki, sehingga kalian mencarinya dengan cara mendurhakai allah, karena apa yang berada di sisi Allah tidak bisa di peroleh kecuali dengan menaatinya...
Kan tadi sudah di katakan ini masalah waktu, jadi seberapa lama atau kuat kita menghadapinya dan cara terbaik kita menghadapi semua itu ya tadi dengan shalat dan sabar...

 #Jika kita bilang kita gak kuat juga salah,

karena Allah berfirman
“Allah tidak akan memberikan beban hidup seseorang, melainkan menurut kadar kemampuannya.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 233).

Pertanyaaanya gini, jika cobaan yg kita hadapi sesuai dengan kemampuan kita maka prosesnya pasti juga mudah dong, bener gak??? Karena (cobaan) itu sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, jadi gak harus susah payah apa lagi sampai putus asa iya kan???.. lah terus kenapa banyak dari kita yang mengeluh, putus asa, bahkan sampai ada yg menyekutukan Allah, padahal kan tadi Allah berfirman memberikan beban hidup seseorang, melainkan menurut kadar kemampuannya. Apa mungkin IYA Allah salah,,, PASTI TIDAK DONG,

#terus salahnya di siapa???

Iya sudah pasti di kitanya sebagai Manusia itu sendiri. Gak mungkin Allah salah karena apa Allah memiliki sifat YANG MAHA SEMPURNA, dan Allah tidak jahil, atau dhoif. Makanya salah besar jika kita bilang Allah gak adil, karena apa??? kita itu gak pernah tahu apa yang terjadi esok hari, pas sudah terjadi cuma cengar cengir, minta maaf sama Allah, ohh begini ternyata rencana Allah. Itu juga jika orangnya bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa, jika tidak sudah makin tersesat. Naudzbillah,, semoga Allah selalu memberikan hidayah dan rahmatnya kepada kita, selalu membimbing dan memberi petunjuk agar kita tidak jauh dariNYA atau tersesat  karena hawa nafsu. Aamiin…

#Terus masalahnya dimana???

Masalahnya ada di diri kita masing-masing. Ingat yang  buat kita lemah selama ini dengan cobaan atau seringnya timbul rasa kurang adalah tidak adanya rasa syukur dan sabar.  Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak pernah bersyukur.
Seluruh manusia yang lahir di bumi ini, pasti merasakan ujian hidup. Karena itu sudah menjadi bagian dari kehidupan ini. Makannya di catatan bagian pertama di jelaskan tentang arti kebahagian dunia,  Jadi  mudah saja, intinya hidup ini pasti akan ada cobaan entah itu kapan??? hanya Allah yang mengetahuinya, jadi cobaan itu tidak kemana2 tapi kita yang menghampirinya. Allah telah menuliskannya cobaan itu untuk kita di hari ini, tanggal ini, dan cobaannya ini dst. Tapi mengapa kita selalu putus asa, padahal kita tahu di setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Like it…

Dari Abu Yahya, yaitu Shuhaib bin Sinan Shallallahu 'alaihi wa sallam , katanya: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Amat mengherankan sekali keadaan orang mu'min itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi seseorangpun melainkan hanya untuk orang mu'min itu belaka, yaitu apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, iapun bersyukur-|ah, maka hal itu adalah kebaikan baginya,sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran - yakni yang merupakan bencana - iapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya." (Riwayat Muslim)

6:64 Katakanlah: "Allah menyelamatkan kamu daripada bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya."

Dari Aisyah, beliau berkata: “Rasulullah saw bersabda:  “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seorang muslim, melainkan Allah SWT telah menghapus dengan musibah itu dosanya. Meskipun musibah itu adalah duri yang menusuk dirinya.” (HR. Al-Bukhari no. 3405 dan Muslim 140-141/1062)

#Terus mau sampai kapan kita seperti ini???

ayoooh kita berubah untuk lebih baik dan bukan untuk siapa2 kecuali untuk kita sendiri, atau apakah kita merasa sudah baik (agamanya)???. Mungkin kita tidak pernah tahu, secara tak sadar jika selama ini kita sudah lama di serang, di cuci otaknya oleh nasrani dan yahudi (tidak berniat mengadu domba) tapi faktanya dengan music, films, ekonomi dll mereka menjajah kita, kita telah di buai olehnya. Islam memang tidak melarang untuk mencari uang karena kita tahu itu adalah wajib hukumnya apalagi bagi yang sudah berkeluarga, tapi kita di larang untuk mencintainya (uang). Betapa banyak kaum muslimin yang gila  harta dan  kekuasaan sampai ketika ekonominya tak mampu mencukupi hasrat dunianya ia korupsi mengambil hak orang lain (rakyat) yang faktanya ekonominya jauh lebih cukup dari yang lain.
 Di situ kita harus berpikir, makanya setiap apa yang kita dapatkan harus selalu di syukuri.
Dan ( ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-ku), maka pasti azabku sangat berat (QS. 14:7).
maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS. Al_Baqarah 152)
#jangan takabur dengan segala kenikmatan karena mudah saja bagi Allah untuk mengambil semuanya
Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (QS. Al-Hadid:22)

Kesimpulan akhir:
kita nikmati saja cobaan ini, bersyukur dengan semua yang telah Allah berikan untuk kita, dan bersabar apa pun itu masalah hidup ini.  Jangan mengeluh apa lagi marah atau berburuk sangka kepada Allah. Apa kita pantas marah sama Allah, minimal apa kita berani marah sama Allah???
jangan sampai Allah itu murka kepada kita, naudzubillah... Karena sesungguhnya apa yang diberikan Allah adalah kebaikan untuk kita, termasuk cobaan yang sekarang masing2 sedang kita hadapi. Jika kita mau bersabar kita mampu mengolahnya menjadi hal yang bisa mengantarkan kita lebih dekat dengan Allah.

waktu akan terus berjalan, lambat laun semua akan berakhir. ..

tamat…

terima kasih sudah mau membacanya
wassalam…

December 22, 2013 at 7:57pm
 
penulis:
Muhammad budi setiawan (MBs)

Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply